Jumat, 16 Juli 2010

Pernyataan Sikap

Sekitar satu bulan yg lalu saya mulai meninggalkan fa*****k, alesannya ya krn dalam social network itu malah menghina teladan dan keyakinan saya. Jadi tidak ada alesan lagi utk bertahan di social network terbesar didunia itu, penggunanya mencapai sekitar 400 jt sekarang. Yang bila diwujudkan dalam sebuah Negara maka menjadi Negara terbesar ketiga setelah China dan India…. Dan satu tingkat diatas Indonesia. Hebat kan??? Dasyatnya lagi, baru2 ini social network tersebut akan membuat movienya, dan trillernya sudah beredar di youtube. Tp krn teladan dan keyakinan saya diinjak2, dilecehkan dan dihina maka sejak sebulan yang lalu saya mendelete akun saya.

Pada awalnya memang agak berat ya, krn udah banyak teman, yang dari SD, SMP, SMA bahkan sampai kuliah ada disana. Berpisah dengan teman2 yang jarang ketemu dan kemudian dipertemukan disocial network semacam itu. Tentu sungguh senang dan bahagia, share ilmu, berbagi info, tahu kabar2 terbaru dari teman2 lama sungguh mempesona. Apa lagi ada info2 yg cukup menarik, tentang lowongan kerja, group sekolah atau organisasi, tentang keagamaan, game2 yang menarik juga, dan yang pasti bisa chatingan langsung disana. Memang banyak manfaat yang dapat diambil dari sana.

Namun kemudian social network tersebut membuat semacam acara yang menghina, menginjak2 dan melecehkan teladan, junjungan, panutan dan keyakinan saya. Maka dengan mantap akhirnya akun saya saya hapus. Semua teman2 saya remove, semua note, semua postingan, semua inbox, semua group, info lowongan kerja, forum/group yang saya ikuti saya remove. Satu yang membuat saya mantap meninggalkan itu semua. Yaitu ketika teladan, junjungan dan panutan saya ini mendekati ajalnya… ketika detik2 terakhir nafas beliau habis didunia yang salah satu yang terucap dari bibir beliau adalah “Ummati….ummati…ummati…” (umatku…umatku…umatku..). yang menunjukkan betapa cintanya beliau kepada umatnya… (yang InsyaAllah salah satunya adalah saya).

Begitu perhatiannya beliau sehingga yang dipikirkan adalah ummatnya (InsyaAllah saya salah satunya) bukan Khatidjah, istri yang selalu mendampingi beliau, yang menyelimuti dan menenangkan ketika mendapat wahyu pertama, menjadi salah seorang ASSABIQUNAL AWWALUN (yang pertama masuk islam), yang begitu setia mendampingi beliau berdakwah, hijrah hingga akhir hayatnya. Bukan pula Aisyah ra, salah satu istri beliau yg beliau cintai, yang rumah Aisyahlah tempat dimana beliau ini menghembuskan nafas terakhir, yang begitu banyak meriwayatkan hadist, yang begitu perhatiannya pada teladan saya ini, yang mendapat panggilan sayang KHUMAIRA…. Bukan sahabat2 beliau, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Khalid, Bilal dan sebagainya, yang selalu mendampingi beliau, yang membenarkan setiap perkataan beliau, yang menggantikan beliau ditempat tidur ketika musuh sudah mengepung dan akan masuk, yang menemani berdua menembus kepungan musuh dalam gelapnya malam utk hijrah ke madinah, yang menemani ketika bersembunyi dalam sebuah gua utk berlindung dalam kejaran musuh, yang rela memberikan harta, benda bahkan jiwa raga utk kepentingan dakwah.

Namun dalam detik2 terakhir bukan mereka yang disebut, tapi Ummati…ummati...ummati…. begitu cinta, dan perhatiannya beliau kepada saya…. karena itulah saya meninggalkan social network tersebut. Bukan apa2 namun sebagai bentuk rasa cinta dan perhatian saya terhadap teladan saya ini. Memang tidak seberapa dan efekknya juga gak akan seberapa namun setidak2nya hal itu yang dapat saya perbuat ketika social network tersebut menghina, menginjak2 dan melecehkan junjungan saya. Jika teladan saya itu begitu cintanya kepada saya, lantas apa tidak malu ketika saya mengikuti sebuah jejaring social yang justru menghina, menginjak2 dan melecehkan beliau??? Lantas jika suatu saat nanti bertemu dengan beliau… apa yang akan saya katakan??? Jadi dengan mantap saya mulai meninggalkan social network tersebut. Semoga barakah, mendapat ridho dan rahmat-Nya. Amin.

Langkah ini saya ambil atas kesadaran sendiri, bukan krn ikut2an teman2 yg jg banyak meninggalkannya, bukan jg krn baca dr blog seseorang bukan pula dari ancaman atau paksaan pihak2 tertentu. Memang mereka itu begitu menginspirasi namun segala keputusan ada ditangan saya dan dengan kesadaran sendiri saya mengambil langkah itu.

Lalu, dimana saya sekarang??? Sejak saat itu saya mulai bergabung ke Plurk, social network juga yang banyak teman2 saya juga disana…. Mengenai plurk kita bahas dalam episode selanjutnya ya….. untuk kali ini cukup sampai sekian, semoga ada manfaatnya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar